Sejarah awal Fire Engineering diawali di Romawi kuno, ketika Kaisar Nero memerintahkan kota dibangun kembali menggunakan metode proteksi kebakaran pasif, seperti pemisahan jarak antar bangunan dan menggunakan bahan bangunan tidak mudah terbakar, kebijakan itu diambil setelah terjadinya bencara kebakaran besar di Romawi. Disiplin teknik Fire Protection muncul pada awal abad ke-20 sebagai suatu disiplin yang berbeda, terpisah dari teknik sipil, mekanik dan kimia, dalam menanggapi masalah kebakaran baru yang ditimbulkan oleh Revolusi Industri. Ahli proteksi kebakaran (Fire Protection Engineer) pada era sekarang mengabdikan dirinya dengan merancang metode dan teknik untuk melindungi fasilitas dan pabrik-pabrik besar dari bahaya kebakaran, motivasi lain mengembangkan disiplin ilmu Fire Protection Engineering adalah mencari inovasi melalui penelitian dan praktek guna melindungi ancaman kebakaran gedung dan pemukiman penduduk yang banyak terjadi di perkotaan pada abad ke-19. Industri asuransi juga turut membantu mempromosikan kemajuan dalam profesi rekayasa kebakaran dan pengembangan sistem proteksi kebakaran dan peralatan (Fire Protection Engineering).
Saat permulaan abad ke-20, melalui serangkaian peristiwa bencana kebakaran hebat dihasilkan peningkatan standard dan persyaratan desain bangunan untuk melindungi orang-orang dan properti dari kebakaran. Pada pertengahan abad ke-20 profesi dan disiplin teknik proteksi kebakaran (Fire Protection Engineering) muncul sebagai profesi teknik yang unik, faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap pertumbuhan displin ilmu proteksi kebakaran (Fire Protection Engineering) adalah berdirinya Institution of Fire Engineers pada tahun 1918 di Inggris dan Society of Fire Protection Engineers pada tahun 1950 di Amerika Serikat. Munculnya lembaga profesi ahli proteksi kebakaran (Fire Protection Engineering) tesebut menjadikan profesi proteksi kebakaran (Fire Protection Engineer) sebagai praktisi dan konsultan independen dalam bidang proteksi kebakaran dan menghasilkan standard (peraturan/pedoman) teknik untuk proteksi kebakaran.
Fire Engineering adalah penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan rekayasa untuk melindungi orang, properti dan lingkungan mereka dari dampak berbahaya dan merusak dari kebakaran dan asap. Pengembangan disiplin ilmu Fire Engineering tersebut tersebut menghasilkan bidang keilmuan Fire Protection Engineering meliputi teknik proteksi kebakaran yang fokus pada metode identifikasi potensi dan sistem deteksi kebakaran, metode mitigasi kebakaran dan teknik penanggulangan atau pemadaman kebakaran. Dan bidang keilmuan Fire Safety Engineering yang fokus pada masalah perilaku manusia terhadap api dan pengaturan lingkungan hidup manusia (rumah, bangunan, gedung dll) untuk memudahkan manusia evakuasi dari kebakaran. Di Amerika Serikat, disiplin ilmu Fire Safety Engineering menjadi bagian tidak terpisahkan didalam Fire Protection Engineering.
Fire Engineer, seperti ahli di bidang teknik atau disiplin ilmu lainnya, melakukan program formal pendidikan dan pengembangan profesional untuk memperoleh dan mempertahankan kompetensi mereka. Pendidikan ini biasanya mencakup studi dasar dalam matematika, fisika, kimia dan analisa teknis. Studi teknis profesional Fire Engineering lebih difokuskan pada mempelajari dan meningkatkan keahlian dalam ilmu material, statika, dinamika, termodinamika, dinamika fluida, perpindahan panas, teknik ekonomi, etika, sistem di bidang teknik, kehandalan dan psikologi lingkungan. Studi di bidang sumber/proses terjadinya kebakaran, penilaian risiko probabilistik atau manajemen risiko, desain sistem pencegah kebakaran, aplikasi dan interpretasi dari standar bangunan atau fasilitas, dan pengukuran dan simulasi fenomena kebakaran lengkap sebagian besar kurikulum bagi seorang Fire Engineer.
Di Indonesia, keahlian bidang proteksi kebakaran (Fire Protection Engineer) tidak terpisah dari bidang Safety (Keselamatan Kerja) sebagaimana diatur dalam peraturan bidang K3 pemerintah. Profesi Fire Protection Engineer telah mendapatkan tempat di berbagai instansi pemerintah dan industri di Indonesia namun kualifikasi keahlian Fire Engineer di Indonesia hingga saat ini baru pada level keahlian bidang penanggulangan kebakaran (Fire Fighting) ditandai dengan adanya sertifikasi profesi bidang Pemadam Kebakaran (Fireman) oleh BNSP (Badan Nasional Standarisasi Profesi), sedangkan keahlian dibidang rekayasa dan penelitian Fire Engineering masih belum dikembangkan dan diakomodir baik oleh pemerintah maupun industri.
Melalui forum ini, saya mengajak rekan-rekan praktisi, ahli dan pekerja dibidang Fire & Safety Engineer bergabung dan berdiskusi tentang permasalahan dan perkembangan disiplin ilmu Fire & Safety Engineering serta aplikasi bidang keilmuannya di dunia industri. Di Kaskus ini, saya melihat bidang tersebut belum terakomodir, saya yakin bahwa diantara member Kaskus ada yang berprofesi sebagai pelaku, penggiat, pengamat atau mahasiswa ilmu Fire & Safety Engineering karena itu forum ini menjadi langkah awal untuk mengakomodir sharing knowledge dan diskusi masalah Fire & Safety Engineering di Indonesia.
Beberapa materi bahasan (trending topic) akan dikembangkan bertahap, yaitu :
1. Fire & Safety Standard and Regulation
2. Fire & Safety Technology
3. Safety Pause & Lesson Learn Incident
Sumber :
Gimana diskusinya belun jalan ya?
BalasHapus