Rabu, 24 Juni 2015

Surga Teluk Kiluan

Apabila kalian mendengar kata kiluan tentu sudah tidak asing lagi. Yeaaah Teluk kiluan merupakan tempat wisata di selatan pulau sumatera tepatnya di Provinsi lampung. Teluk kiluan juga menjadi salah satu tempat wisata di Lampung yang paling terkenal dan tidak kalah indahnya seperti pantai Pandawa, Bali. Selain keindahan pantai nya Teluk kiluan juga akan memanjakan mata kalian untuk melihat lumba-lumba langsung di habitatnya. Sensasi melihat lumba-lumba di lautan sangatlah berbeda dengan pada saat kamu melihat lumba-lumba yang telah dijinakan. Waktu terbaik untuk melihat lumba-lumba di Teluk Kiluan adalah pada bulan April hingga September di mana sedang musim kemarau. Lokasi Teluk kiluan berada di Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung. Kebetulan tidak jauh dari rumah saya di kampung halaman hehehe jarak tempuh hanya ±1/5 Jam tetapi jika ditempuh dari Kota Bandar Lampung memakan waktu hingga  ±3-4Jam.

Wisata alam Pulau/Teluk Kiluan cocok bagi Wisatawan yang gemar berpetualang. Topografinya yang berbukit dan berlembah menarik untuk dijelajahi. Perjalanan menuju Teluk Kiluan sudah merupakan tantangan tersendiri bagi Wisatawan. Jalan darat di Pesisir Barat Sumatera itu belum terlalu mulus sehingga perlu keterampilan dalam mengemudikan Kendaraan Bermotor untuk melewatinya. Pantai di Teluk Kiluan yang cocok untuk dijadikan “Getaway Destination”. Di Pantai terdapat Gubuk atau Rumah Panggung yang cukup layak dijadikan tempat menginap.  kumpulan Lumba-Lumba di Teluk Kiluan adalah yang terbesar di Asia. Bahkan, di Dunia. Wisatawan yang berminat menyaksikan untuk dekat dengan Lumba-Lumba di Habitat aslinya bisa menyewa Perahu Katir. Jika kalian beruntung, kalian  juga bisa menyaksikan Penyu Hijau, yang di waktu-waktu naik ke permukaan Laut.  Jika Belum puas menikmati alam pemandangan di Teluk Kiluan, kalian bisa menginap di sana. tetapi, kondisi penginapan memang belum terlalu bagus.

Di Pulau ini kalian dapat melihat kumpulan Lumba-Lumba yang jumlahnya ratusan ekor loh, Setidaknya ada dua jenis Lumba-Lumba di perairan ini, spesies pertama adalah Lumba-Lumba Hidung Botol (Tursiops Truncatus) dengan badan yang lebih besar dan pemalu. Spesies yang kedua adalah Lumba-Lumba Paruh Panjang (Stenella Longirostris) yang bertubuh lebih kecil dan senang melompat. Selain itu kalian juga bisa keliling Pulau dengan Perahu Katir sambil menikmati pemandangan yang indah. Sore hari, Anda bisa melihat primata berbulu hitam dan bersuara nyaring saling bersahutan. Ya, siamang namanya (symphalangus syndactylus) dan Simpai (Presbythis Melalops) serta Kukang (Nycticebus Coucang). kerap sekali terlihat meloncat dari satu pohon ke pohon lain. kicauan burung pun terdengar hampir di setiap pagi dan sore yang mampu menyejukkan pikiran. Jika beruntung, Wisatawan juga bisa menyaksikan Penyu Hijau (Chelonia Mydas) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate), yang di waktu-waktu tertentu menepi ke Pantai.

Apalagi jika kalian pergi ke Kiluan pada saat Bulan Purnama. Wah…keindahan sang purnama bakal menimbulkan rasa takjub kepada Sang Maha Pencipta. Bagaimana tidak, cahaya Bulan jatuh di atas permukaan air Laut hingga membuat terang benderang. Keindahan alam ini bakal menjadi kenangan yang tak mudah dilupakan begitu saja.  Salah satu keistimewaan Teluk Kiluan adalah atraksi lumba-lumba di laut lepas. kalian bisa menikmati keindahan tarian lumba-lumba dengan naik perahu ke arah Samudera.   Selain itu Teluk kiluan juga terkenal dengan keindahan alam dan surga bagi para pemancing handal. Setiap tahun diadakan lomba memancing di Teluk Kiluan yang diikuti oleh master-master pemancing seluruh Indonesia. Nah, untuk Fasilitas penginapan di Teluk Kiluan sangat terbatas. Di Pulau Kiluan hanya terdapat 1 rumah panggung yang digunakan sebagai homestay, yang memiliki 4 kamar yang disewakan. Harga sewa semalam Rp.150.000,- perkamar, yang bisa diisi sampai 5-6 orang. Fasilitas amat sangat minim, listrik yang digunakan adalah generator sederhana yang menerangi sangat terbatas (110V). Alternatif lain adalah menginap di homestay yang berada di Teluk Kiluannya (daratan), dengan kondisi yang mestinya lebih bagus supaya pagi buta bisa langsung naik kapal jungkung ’berburu’ lumba-lumba.  Selain Teluk kiluan tempat wisata di Provinsi lampung masih banyak yang harus kalian kunjungi loh, Pulau pahawang dengan keindahan bawah lautnya akan memanjakan mata kalian saat snorkling. Pasir timbul dan masih banyak lagi.

Selasa, 23 Juni 2015

Integrasi Produksi - Distribusi pada Supply Chain dengan Pendekatan Hybrid Analitik – Simulasi



Abstract: Integrated production-distribution problem resolution using analytical model lacks of consideration of many uncertainties along supply chain line such as delays, queues, machine breakdown, vehicle malfunction, and environmental factor. By utilizing simulation as complex stochastic system modelling, this research aims to develop hybrid analytical-simulation approach to resolve integrated production-distribution model. Time capacity adjustment isrequired if production-distribution plan obtained from analytical model requires longer production and delivery time than available. The adjustment is using a procedure developed based on duration obtained from simulation model and is used to obtain adjusted time capacity. The implementation of hybrid method to resolve integrated production-distribution problem on two echelon supply chain with 2 factories and 5 Distribution Centre (DC) shows a feasible solution was obtained on the third iteration.

Keywords: Supply chain, production-distribution integration, analytical model, simulation
model, stochastic.


Pendahuluan

Proses utama dalam sebuah Supply Chain (SC) adalah perencanaan produksi dan distribusi (Lee dan Sook, [7]). Adanya persaingan ketat dan pasar global telah mendorong perusahaan untuk mengurangi biaya operasi dan persediaan di sepanjang SC sehingga membawa hubungan yang lebih dekat diantara fungsi produksi dan distribusi (Chen, [3]). Sebagai akibatnya perusahaan harus beralih dari pengambilan keputusan yang bersifat terpisah menjadi menjadi terkoordinasi dan terintegrasi diantara fungsi-fungsi yang ada (Thomas dan Paul, [10]).

Linear Programming (LP) dan Mixed Integer Programming (MIP) banyak digunakan untuk membuat model analitik pada problem integrasi produksi distribusi. Namun model analitik memiliki kelemahan karena mengasumsikan waktu produksi dan pengiriman bersifat deterministik, sehingga kurang mampu mengakomodasi ketidakpastian yang ada di dalam SC. diantaranya delay, antrian, kerusakan  mesin, kerusakan kendaraan, dan faktor lingkungan (cuaca, macet). Simulasi telah terbukti sebagai alat evaluasi performansi yang efektif dan alat pemodelan untuk sistem stokastik di dunia nyata yang sangat kompleks. pada
kebijakan replenishment di pabrik dan Distribution Center (DC). Lee dan Sook [7] dan Garside [5] menggunakan model simulasi yang telah mempertimbangkan faktor stokastik SC untuk memvalidasi solusi model analitik yang telah dikembangkan sebelumnya. Kedua model simulasi tersebut menggambarkan network supply chain yang berbeda namun hasil simulasi menunjukkan solusi model analitik menjadi tidak layak karena total waktu simulasi melebihi kapasitas waktu produksi yang tersedia, sehingga diperlukan penyesuaian atau
penambahan kapasitas agar solusi model analitik menjadi layak pada saat diimplementasikan. maka penelitian ini bertujuan mengembangkan pendekatan hybrid analitik-simulasi untuk
menyelesaikan problem integrasi produksi-distribusi pada sebuah SC terdiri dari banyak pabrik yangakan mensuplai berbagai jenis produk ke banyak DC. Penggabungan kelebihan kedua model tersebut akan menghasilkan solusi rencana produksi dan distribusi yang meminimalkan biaya produksi dan distribusi dan layak diimplementasikan di realita.


Metode Penelitian

Penelitian ini mengasumsikan bahwa hubungan antara variabel-variabel dalam fungsi tujuan dan pembatas adalah linear. Selain itu beberapa parameter model dipertimbangkan bernilai stokastik. dikarenakan mengakomodasi ketidakpastian yang berlangsung dalam supply chain. Ketidakpastian berupa delay, variasi kecepatan kendaraan, kerusakan mesin dan kerusakan kendaraan akan mempengaruhi nilai parameter waktu produksi, waktu perjalanan, kapasitas waktu produksi dan kapasitas waktu kendaraan menjadi acak atau berdistribusi peluang tertentu. penelitian ini diputuskan untuk menggunakan model linear deterministik agar penyelesaian masalah lebih mudah dilakukan dan selanjutnya akan digunakan simulasi untuk mengakomodasi ketidakpastian berupa variasi waktu produksi, kecepatan kendaraan, kerusakan mesin dan kerusakan kendaraan.

Metode Penelitian akan menjelaskan tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan yaitu:
(1) formulasi model analitik (matematika)
(2) perancangan model simulasi, dan
(3) pengembangan prosedur hybrid analitik-simulasi.




Formulasi Model Analitik

Garside [6] mengembangkan model integrasi produksi-distribusi untuk menentukan jenis produk yang harus diproduksi, jumlah produksi, kuantitas dan jumlah pengiriman dari masing-masing pabrik ke masing-masing DC, serta persediaan di pabrik dan DC. Persediaan tersebut berfungsi sebagai safety stock sehingga pabrik dan DC dapat mengantisipasi
ketidakpastian permintaan dan pasokan yang berlangsung dalam supply chain dan anticipation / seasonal stock dimana pabrik dan DC menggunakan persediaan yang dibuat pada periode permintaan rendah untuk memenuhi permintaan pada musim puncak. Model ini memodifikasi model yang telah dikembangkan sebelumnya dengan mengijinkan permintaan tidak terpenuhi jika tidak menggunakan alokasi persediaan dan pabrik akan kehilangan biaya kesempatan untuk memenuhi permintaan tersebut dan ada beberapa Variabel keputusan dalam model integrasi produksi.



Perancangan Model Simulasi

Perancangan model simulasi menggunakan software ARENA dan VBA yang terintegrasi dalam software tersebut. Data-data yang diinputkan pada model simulasi meliputi:

(1) Rencana produksi – distribusi yang dihasilkan dari model analitik. Untuk mempermudah
proses input dikembangkan Worksheet Excel yang terintegrasi dengan VBA ARENA sehingga setiap perubahan secara otomatis akan merubah model simulasi.
(2) Waktu produksi tiap produk di tiap pabrik.
(3) Jarak dari tiap pabrik ke tiap DC.
(4) Kecepatan kendaraan.
(5) Waktu antar kerusakan dan perbaikan mesin di masing-masing pabrik.
(6) Waktu antar kerusakan dan waktu perbaikan masing-masing kendaraan.

Model simulasi untuk aktivitas produksi pada pabrik terdiri dari proses kedatangan produk setengah jadi dari line production yang lain, proses produksi, penentuan jumlah produk yang
akan dikirim, penentuan kendaraan dan distribution center yang akan dituju. Produk yang telah digolongkan berdasarkan ukuran pengiriman, tujuan, dan kendaraan, selanjutnya dikirimkan dengan menggunakan kendaraan menuju distribution center. Dalam penelitian ini, sub model travel dan distribution center merupakan model simulasi untuk aktivitas distribusi yang berlangsung dari pabrik ke DC.


Pengembangan Prosedur Hybrid Analitik-
Simulasi

Prosedur hybrid analitik-simulasi yang dikembangkan mengacu pada prosedur yang diusulkan Lee and Sook [7] dengan perbedaan terletak pada prosedur penyesuaian kapasitasnya. Penyesuaian tersebut berdasarkan waktu dari model simulasi sehingga diperoleh kapasitas waktu yang disesuaikan (adjusting capacity). Ada 10 Step penyesuaian kapasitas produksi untuk Menghitung selang kepercayaan rata-rata waktu simulasi di masing-masing pabrik pada tiap periode dengan menggunakan uji t pada tingkat kepercayaan 95%. Serta menetapkan batas atas/nilai maksimum dari selang kepercayaan sebagai waktu
simulasi di abrik ke-p pada periode k-t dan sebagainya.


Hasil dan Pembahasan

Pada bagian ini diberikan contoh numerik sebagai gambaran implementasi pendekatan hybrid analitik-simulasi. Prosedur hybrid analitik-simulasi digunakan untuk menyelesaikan sebuah problem integrasi produksi-distribusi yang berlangsung pada two echelon supply chain yang terdiri dari 2 pabrik dan 5 DC. Masing-masing pabrik dapat memproduksi 2 produk dan mengirimkannya secara langsung ke DC dengan menggunakan 2 kendaraan yang dimiliki tiap pabrik. Horison perencanaan yang dipertimbangkan adalah 3 periode dimana masing-masing memiliki waktu tersedia sebesar 48 jam. maka langkah pertama adalah mendapatkan
rencana produksi-distribusi dengan menggunakan model analitik yang telah dikembangkan.

SIMPULAN

Penelitian lanjutan yang bisa dilakukan untuk menyempurnakan yang ada saat ini adalah: Mengembangkan model simulasi dengan menggunakan module-based modeling sehingga waktu yang dibutuhkan untuk membangun sistem supply chain yang kompleks menjadi lebih singkat dan memiliki fleksibilitas yang tinggi dengan adanya perubahan konfigurasi sistem. Merancang agar output model simulasi di-generate secara otomatis dan disimpan dalam bentuk file Excel sehingga mempercepat penyesuaian kapasitas pada model analitiknya. Memasukkan biaya-biaya yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian kapasitas.


Daftar Pustaka

1.      Alfieri, A., and P. Brandimarte, Object Oriented Modelling and Simulation of Integrated Production Distribution System. Computer Integrated Manufacturing Systems, 10(4), 1997, pp. 261-266.
2.      Chairunisah, Model Program Stokastik dalam Transportasi dan Logistik. Thesis,                 Program Studi Magister Matematika, Universitas Sumatera Utara, 2009..
3.      Chen, Z. L., Integrated Production and Distribution Operations: Taxonomy, Models, Review. in Handbook of Quantitative Supply chain Analysis: Modelling in the E-Business Era, Kluwer Academic Publishers, 2004.
4.      Fahimnia, B., Lee L., and Romeo M., Optimization/ Simulation Modeling of The Integrated Production-Distribution Plan: An Innovative Survey. WSEAS Transactions on Business and Economics, 3(5), 2008, pp. 44-57.
5.      Garside, A. K., A Simulation Model for Integrated Production - Distribution Problem. International Seminar On Industrial Engineering and Management, Bali-Indonesia, 2009, pp. 22-34.
6.      Garside, A. K., Model Simultan dan Decoupled untuk Penyelesaian Problem Integrasi Produksi - Persediaan - Distribusi – Persediaan. Jurnal Teknik Industri, 10(1), 2008, pp. 11-25.
7.      Lee, Y. H., and Sook, H. K., Optimal Production – Distribution Planning in Supply Chain Management Using a Hybrid Simulation – Analytic Approach. Proceedings of the 2000 Winter Simulation Conference, 2000, pp. 1252-1259.
8.      Lim, S. J., Suk J. J., Kyung S. K., and Myon W. P., A Simulation Approach for Production Distribution Planning with Consideration Given to Replenishment Policies. The International Journal of Advanced Manufaturing Technology, 27(5), 2006, pp. 593-603.
9.      Sumarwan, U., Dadang S., Ali K., dan Yekti H.E., Model Perencanaan Konsumsi pangan yang Memenuhi Kebutuhan Gizi, Kebiasaan Pangan dengan Biaya Minimum (Studi Kasus di Desa Cibitung Kulon, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). Media Gizi dan Keluarga, XXI (2), 1997, pp. 17-27.
10.  Thomas, D. J., and Paul M. G., Coordinated Supply Chain Management. European Journal of Operational Research, 94, 1996, pp. 1-15.
11.  Wang X., and Soemon T., Moduled – Based  Modelling of Production-Distribution Systems Considering Shipment Consolidation. Proceedings of the 2006 Winter Simulation Conference, 2006, pp. 1477-1484.



 Note: Jurnal ini adalah ringkasan untuk Tugas M11 Mata Kuliah TTKI 

Pengertian (Definisi) K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Proteksi atau perlindungan pekerja merupakan suatu keaharusan bagi perusahaan yang diwajibkan oleh pemerintah melalui peraturan perudang – udangan. Dalam melaksanakan program prteksi, banyak perusahaan bekerja sama dengan perusahan asuransi yang memberikan peranggungan terhadap kemungkinan timbulnya masalah kesehatan, financial atau masalah lainnya yang dihadapi atau dialami oleh pekerja dan kelurganya di kemudian hari. Praktisnya, pemberian proteksi ini kualitasnya tidak sama diantara masing – masing pekerja, tergantung dari kedudukan dan tangguang jawab mereka masing – masing . Kebijakan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) merupakan syarat dasar dalam membangun Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di tempat kerja. Kebijakan K3 merupakan komitmen pimpinan suatu organisasi perusahaan) untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja seluruh personil di bawah kendalinya juga pihak-pihak yang berkaitan (berhubungan) dengan kegiatan (aktivitas) operasi perusahaan (organisasi) tersebut.
Terdapat beberapa pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang dapat diambil dari beberapa sumber, di antaranya ialah pengertian dan definisi K3 menurut Filosofi, menurut Keilmuan serta menurut standar OHSAS 18001:2007.
Berikut adalah pengertian dan definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tersebut :

Filosofi (Mangkunegara) :
Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan makmur.
Keilmuan :
Semua Ilmu dan Penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan.
OHSAS 18001:2007 :
Semua kondisi dan faktor yang dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
Pengertian/definisi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di atas merupakan pengertian/definisi K3 yang secara umum digunakan dan diajarkan, namun di luar referensi di atas masih banyak referensi mengenai pengertian/definisi K3 baik menurut ILO ataupun OSHA namun tidak kami bahas dalam artikel ini sehingga bisa didapatkan melalui penelusuran di mesin pencarian internet.
Contoh Kebijakan K3 secara sederhana :
Kami berkomitmen untuk :
  1. Menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja Tenaga Kerja dan orang lain (kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja.
  2. Menjamin Pengendalian Dampak Lingkungan dari operasional Perusahaan.
  3. Memenuhi peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berlaku berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta Lingkungan.
  4. Melakukan perbaikan berkelanjutan demi terciptanya K3 yang baik di tempat kerja dan Lingkungan yang Sehat di wilayah Perusahaan.
Untuk mewujudkan komitmen kami, maka kami akan :
  1. Mengidentifikasi dan mengendalikan semua potensi bahaya serta aspek-aspek dampak lingkungan yang terkandung pada seluruh aktivitas operasional Perusahaan.
  2. Membentuk struktur/susunan/organisasi/unit khusus untuk melaksanakan Penerapan K3 Perusahaan secara sistematis, efektif dan berkelanjutan.
  3. Menyediakan sarana dan prasarana K3 yang memadai.
  4. Memberikan pelatihan dan pembinaan K3 kepada Tenaga Kerja untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran Tenaga Kerja terhadap K3.
  5. Berperan aktif untuk memenuhi semua peraturan perundangan dan persyaratan lain yang berkaitan dengan K3.
Sumber :